Jumat, 03 Juni 2022

Money Can't Buy You Class...

Makin tua, makin tersadar...

Kalo kata "Money can't buy you class" benar adanya. You can only pass the class through your experiences. Kayak di sekolah aja, mau naik kelas pasti harus ikut belajar dulu berbulan-bulan, abis itu ikut ujian buat tes pemahaman, baru bisa nentuin apakah kita naik kelas dengan prestasi yang kayak gimana. Sama kayak hidup, sama kayak pengalaman kita di berbagai tempat.

Even tho' money can buy you a great class in school, the whole experience will decide at which level you are. (Ya bisa sihhh kalo nyogok wkwk, tapi dari situ aja udah ketaker kualitasnya ya). Jadi saat kita tumbuh, jalur pilihan kita buat naik kelas juga bakal nentuin gimana kualitas kita sebagai manusia, apa kita memilih untuk punya integritas atau nggak. Integrity is a whole new level of class if I can say it out loud!

Mau punya uang segudang, tapi nggak punya integritas dalam hidup, nggak akan bikin hidup fulfilled.

Sabtu, 11 Desember 2021

Gue Mengintip Arti Ghinna dari Doa Rasullullah Tentang Keberkahan

Tulisan ini mengandung plot twist, jadi mohon baca sampai selesai~

Dulu pas di pengajian, gue diajarin doa yang biasa dibaca sama Rasullullah tentang “keberkahan”. Bunyinya begini: “Allahumma inni as alukal huda, wattuqa, wal afaf, wal ghinna.” Yang artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan." 

Saat itu mindset gue tertuju pada kata “ghinna”, “kekayaan”, ternyata Nabi dulu juga meminta supaya dirinya jadi kaya, ternyata meminta harta bukan hal yang salah, ternyata doa menjadi kaya itu benar-benar ada dan pernah dipraktekkan oleh Rasullullah. Maklum, namanya dulu main telen aja bulet-bulet tanpa nyari substansinya apaan wkwkwk.

Jadilah doa ini gue baca setiap habis shalat, berharap kalau “kekayaan” itu bakal datang seiring dengan rajinnya doa itu gue panjatkan. Ya siapa juga yang nggak mau tajir melintir bergelimang harta berselimut kekayaan? Wong udah ada ‘cheat’ doanya juga, dari Rasul pula?

Tapi makin dibaca, gue nggak kaya raya. Semua berjalan seperti biasa, nggak tiba-tiba punya rekening gendut, tiba-tiba jadi sultan, masa-masa bokek karena kebanyakan belanja juga masih. Ada yang salah sama doanya? Ya nggak, karena guenya aja yang nggak paham substansi.

Makin belajar, jadi tau kalau “ghinna” di sini nggak selalu soal dapetin harta banyak, bisa beli ini-itu, punya investasi di mana-mana, tapi doa supaya hati kita yang merasa cukup, menjadi “kaya hati”, nggak ngileran, nggak dengkian. We call it Qana’ah. Bukan keadaan yang diubah sama Tuhan, tapi mindset dan hati kita yang diajak untuk melihat sesuatu dari sisi yang lain.

Ini beririsan sama video-nya mba Desi Anwar soal poor mentality dan rich mentality yang pernah gue liat di Reels. Karena saat hati sempit, mau rejeki sebanyak apapun tetap nggak akan terasa cukup, apalagi ngebandingin diri sama orang lain yang lebih punya. Sedangkan hati lapang bikin kita punya banyak space buat naruh “rejeki lain” di luar materi, kayak kasih sayang orang tua, masih bangun tidur dan ngirup oksigen, badan sehat, buka tudung saji masih ada makanan, punya anak yang lucu-lucu, punya temen-temen yang baik banget, masih bisa ngakak dan terhibur liat meme, kesempatan buat berpikir dan beropini, juga bentuk-bentuk rejeki lainnya yang kadang suka dianggepnya selewat jadi biasa aja gitu.

Sekian lama baca doa ini dan belajar lagi, alih-alih ketiban harta kayak sultan, hasil yang gue dapetin adalah nerapin hidup minimalis, dan ngegunain materi sebagai alat buat dapetin sesuatu yang dibutuhin, bukan dipengenin. Bukan lagi mengejar kaya, tapi mengejar berkah.

Jadi yaa bener juga, doa Rasulullah soal “keberkahan” itu nggak melulu soal materi. Kalopun punya keleluasaan dalam hal itu, adalah berkah dari 3 jalur rejeki yang selalu gue yakini sampai sekarang: 1. rejeki yang datang karena kita cari (bekerja dan berusaha), 2. rejeki yang datang sendiri tanpa dicari (misal kayak oksigen buat napas sehari-hari), dan 3. rejeki yang datang karena kita sering ngasih dan berbagi (misal mendadak ditraktir temen karena kebaikan atau sedekah yang kita buat entah apa dan kapan).

Semoga kita semua nggak capek buat belajar jadi cukup, nggak capek buat mencari berkah, dan nggak capek buat belajar substansi dari ilmu yang didapet sebelum ditelan mentah-mentah. Karena beda input, bakal beda juga output-nya :D

 

Senin, 30 Agustus 2021

Rabu, 01 Juli 2020

REVIEW NATUR MIRACLE RENEW SKIN SERUM : NYOBAIN SELAMA SEMINGGU



Heyya!

Apa kabar semua? Gimana WFH dan aktivitas New Normal-nya?

Asliiii nggak keitung lagi udah berapa lama diam di rumah aja. Karena gue freelancer, pandemi ini emang bikin beberapa project terhenti, tapi akhirnya bisa bikin gue punya waktu lebih banyak buat ngelakuin hal lain, salah satunya nyobain skincare baru.

Udah seminggu ini gue nyoba Natur Miracle Renew Skin Serum, skincare terbaru dari Natur yang belum lama ini pernah merilis sleeping mask. Natur Miracle Serum ini hadir dalam 3 varian, yaitu Natur Miracle Calming Serum (menenangkan), Natur Miracle Brightening Serum (mencerahkan), serta Natur Miracle Renew Skin Serum (anti-aging) yang gue pake karena masalah kulit gue seputar kulit dehidrasi dan aging.

INGREDIENTS


As its claim, Natur Miracle Serum mengandung Natural Hyaluronate yang bisa menghidrasi supaya kulit lebih kenyal dan lembap. Khusus untuk varian Renew Skin Serum, tiap tetesnya mengandung Ginseng dan Probiotik yang bisa membantu mengencangkan kulit dan menyamarkan kerutan halus. Gue sangat menyarankan produk anti aging untuk mulai kita pakai saat udah menginjak usia 20 tahun ke atas supaya nggak keburu muncul tanda-tanda penuaan dini.

Natur Miracle Renew Skin Serum ini juga nggak ada alcohol dan fragrance-nya, jadi aman banget buat kulit yang sensitif. Gue tulis dengan jelas ingredients-nya di sini ya!



Ingredients Natur Miracle Renew Skin Serum: Aqua, Propylene Glycol, Galactomyces Ferment Filtrate, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Panax Ginseng Root Extract, Cyclopentasiloxane, Imidazolidinyl Urea, Sodium Hyaluronate, Hydroxyethylcellulose, Phenyl Trimethicone, Allantoin, Carbomer, Panthenol, Tetrasodium EDTA, Sodium PCA, Potassium Hydroxide, Sodium Benzoate, Potassium Sorbate, Biosaccharide Gum-1.





PACKAGING


Begitu sampai ke rumah gue, sempet amazed sama packaging Natur yang ‘clean’ dan ‘modern’, jauh dari kesan old vibes. Box dari Natur Miracle Renew Skin Serum nggak neko-neko, tapi dapet banget kesan cute dan gemesnya. Di sisi-sisinya terdapat cetakan brand, logo HALAL dan BPOM, penjelasan, petunjuk pemakaian, dan komposisi, serta tempat dan perusahaan Gondowangi yang memproduksi brand Natur.

Sedangkan untuk isinya, Natur Miracle Renew Skin Serum dikemas di botol frosted glass berukuran 30ml dan berpipet, sehingga isi produk tetap higienis karena nggak langsung bersentuhan dengan telapak tangan. Udah gitu, kalau pake pipet lebih gampang mengontrol berapa banyak produk yang mau kita pakai di wajah.




MAIN REVIEW

Sebelum ngomongin soal hasilnya di kulit gue (oily and acne prone skin), gue mau cerita dulu masalah kulit yang bikin gue kaget banget selama masa pandemi ini. Siapa tau ada yang sama, kan?
Gue kira di rumah aja bikin wajah gue tambah kinclong, jadi lebih cerah, karena nggak terpapar panas, debu, polusi yang selama ini gue curigai jadi jerawat. Guepun udah nggak pakai makeup lagi dan harusnya bikin kulit gue bernapas. Karena semua faktor ini, plus kebiasaan gue yang kebanyakan rebahan bikin gue jadi jarang juga pake skincare yang nggak pernah gue skip kalau ke luar rumah.

But turns out, it makes my face even sadder 

Jerawat muncul di mana-mana, kulit gue yang oily ini jadi makin berminyak parah, plus komedo dan bruntusan kembali muncul. Panik dong gue, kenapa di rumah aja malah bikin kulit bermasalah? Padahal cuci muka rajin, ganti sarung bantal pun sering, kenapa malah jadi beranak pinak jerawatnya?
Nah setelah gue cari tau, ternyata bukan nggak mungkin kulit gue ngalamin dehidrasi. Soalnya selama di rumah, gue nggak skincare-an serajin kalau gue sibuk di luar, jarang minum air putih, apalagi waktu itu sempat diisi sama bulan Ramadhan. Olahraga pun jadi jarang juga, jadwal tidur juga berantakan karena masih ngejar deadline dari kerjaan yang belum selesai. Jadilah, jerawat subur banget di wajah gue.

Selagi nyari solusi buat ngembaliin kelembapan wajah gue kayak semula, pas banget Natur Miracle Serum baru rilis dan bikin gue penasaran sama klaimnya. Gue coba rutin pakai Natur Miracle Renew Skin Serum ini selama 1 minggu tanpa putus, yaitu 2 kali sehari, pagi dan malam hari.

Teksturnya watery dan licin di kulit

Langsung basah, tapi 10 detik kemudian menyerap.

Natur Miracle Renew Skin Serum punya tekstur gel yang watery alias encer, dan slippery banget waktu dipakai ke wajah sehingga satu sedotan pipet aja udah bisa dipakai merata ke wajah, telinga, dan leher. Malah lebihnya suka gue olesin ke punggung tangan. Buat yang nggak suka tekstur serum yang basahnya kelamaan di wajah, Natur Miracle Renew Skin Serum ini justru gampang banget nyerap. Butuh waktu sekitar 10 detik (yang beneran gue hitung) untuk serumnya set di kulit. Menurut gue, tekstur Natur Miracle Renew Serum ini juga cocok buat jadi makeup base karena efeknya bikin wajah lembap dan bikin makeup lebih gampang nempel.

CARA PAKAI
  1. Cuci wajah hingga bersih, lalu gunakan toner yang biasa dipakai. Kalau aku biasanya pakai Rose Water yang juga bisa melembapkan. 
  2. Setelah ambil beberapa tetes Natur Miracle Renew Skin Serum dari pipet, taruh di telapak tangan dan ratakan ke wajah, leher dan telinga. Lalu pijat sedikit biar serum menyerap sempurna.
  3. Kalau siang, biasanya aku laois dengan moisturizer supaya serum terkunci dan bisa menyerap maksimal. Sedangkan kalau malam, aku pakai Natur Miracle Renew Skin Serum sendiri aja.

 Lalu, apakah ada perubahan selama gue pake Natur Miracle Renew Skin Serum seminggu ini?




Well, walaupun nggak heboh dan drastis banget, tapi gue ngerasain adanya improvement dari kulit gue yang dehidrasi dan jerawatan kemarin. Di hari kelima, bruntusan di dahi gue mulai pudar dan kulit kembali kenyal. Kayaknya penamaan Natur Miracle Renew Skin Serum nggak mengada-ngada juga. Kalau pilihannya tepat sasaran, kita pasti bakal beneran ngerasain ‘Drop of Miracle’ di kulit kita. Tapi karena semua bahannya alami, jangan harapin perubahan super cepet dan instan! Jadi lebih kepada investasi jangka panjang buat kulit kita. Ibarat nge-gym kan, kulit juga butuh bertahap supaya kinclong.

Natur Miracle Renew Skin Serum dan varian lainnya juga gampang didapet kok, karena udah bisa dibeli di Shopee atau Lazada dengan harga Rp 170.000,- .

Ada yang penasaran dan pengen nyoba juga? I think you should!


#NaturSkinCare
#DropsofMiracle
#MiracleStartsHere

Senin, 24 September 2018

MY FILM CAMERA GALLERY - CANON AUTOBOY 3 SURESHOT SUPREME & FUJIFILM INDUSTRIAL 100

Heyya!

Kali ini nggak nge-review soal makeup atau beauty stuff, tapi lagi pengen upload beberapa foto dari kamera film.

Beberapa bulan terakhir, gw lagi suka banget sama kamera film. Untuk saat ini, gue punya 3 kamera film, yang pertama adalah Canon Sureshot Supreme atau Autoboy 3 kalo Japan version, terus ada Canon EOS 888 (SLR warisan bokap yang udah full auto dan bisa pake lensa dari Canon EF), dan yang ketiga Canon AE-1 Program yang sekarang lagi diservis karena ada kerusakan.

Nah, kali ini gue mau ngebahas Canon Sureshot Supreme alias Canon Autoboy 3 dari mata gue sebagai pengguna awam!



Ini kamera pocket pertama yang gue beli setelah keranjingan negative film. Kalo sebelumya gue selalu pake disposable camera, kali ini gue akhirnya beli pocket cam yang bisa gue reload berkali-kali pake film. Canon Sureshot Supreme ini tergolong kamera point and shoot yang tinggal jepret tanpa mikirin soal fokus, gelap terang, shutter speed, iso, diafragma, sampe kokang sehabis jepret atau ngegulung filmnya. Karena semuanya udah otomatis dilakuin si kamera.

Yang gue suka dari kamera ini adalah hasil yang tajem dan bukaan lensanya yang 2.8 tapi ngehasilin bokeh yang lumayan yummy banget! Sebelum gue beli, gue nyari-nyari contoh hasilnya dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Pas gue beli, ternyata bodinya lebih gede dari yang gue perkirakan. Kamera ini dijalanin pake baterai tipe CR-123A, dan di belakangnya ada tombol pengoperasian untuk nyantumin tanggal di hasil jepretannya.


Ini hasil foto yang pake tanggal jadi gini. Alus tipis sih tanggalnya. (bokehnya btw uuhh)




Kamera ini udah dilengkapin sama flash yang otomatis njepret kalo suasananya udah kurang cahaya (menurut dia). Dia cuma bisa dimatiin dengan menahan satu tombol abu-abu kecil di bawah kiri kameranya pas mau njepret. Nanti di view finder-nya keliatan lambang flash, kalo kedip-kedip berarti mati, kalo nyala berarti flash-nya aktif.


Kalo di foto ini, adanya di kanan bawah. Keliatan nggak tombol sekecil upil itu? -_-


Daleman, gue dapet masih bersih banget, mint condition.


Hasil fotonya pun tajem dan cakep, buat tes roll pertama gue ngajak temen gue Steffi buat jadi modelnya.

One of my analog consultant (HAHA), Arif, dia bilang buat pertama-tama jangan beli film yang hasilnya biasa-biasa aja. Karena kalo abis lo cuci dan hasilnya B aja pasti cepet banget bosen. Tapi kalo beli film yang mahalan dikit dengan hasil yang cakep, pasti ketagihan dan pengen jepret-jepret lagi.


Well, he's right btw! Gw akhirnya beli Fujifilm Industrial 100 buat rol pertama gue. Dan ini hasilnya!
Oiya, you can check my second Instagram account, which full of my film photography sample, @blog35mm :)














Overall, gue puas banget sama kamera ini. I LOVE IT! Salah satu kamera kesayangan gue, jatuh cinta pada pandangan pertama, walaupun sebenernya gue mengadopsi dia dengan harga yang lumayan mahal di @retroika.stocks dengan harga Rp 900rb kalo gasalah inget. Waktu itu udah naksir banget dan nggak nemu di toko kamera analog lain. Di Tokopedia malah ada yang jual Rp1,1 juta -_-. Yaudah gue beraniin diri buat meminang. Tapi baru beberapa bulan muncul deh tuh di toko-toko kamera lain jual dengan harga yang murah, tapi ya kondisinya emang nggak semulus gue punya.

Btw, kalo ada yang mau cari-cari di Instagram bisa pake hashtag #CanonAutoboy3 atau #CanonSureshotSupreme ya ;)

Selasa, 27 Maret 2018

REVIEW: MAYBELLINE TATTOOBROW GEL TINT - DARK BROWN



Heyya!

Selalu dibuka dengan permohonan maaf karena udah lama nggak nulis. Padahal udah banyak banget produk yang dicoba dan difoto, dari yang produknya baru ada sampe akhirnya udah mau abis. Bukan karena nggak sempet, tapi karena yaa... malas gerak. Hehe.

Oke, kali ini gue pengen review satu produk alis dari Maybelline. FYI , sebenernya gue jarang cocok sama produk-produk alisnya yang dirilis Maybelline dan alasan utamanya selalu karena warnanya yang nggak match sama alis gue. Tapi kali ini kayaknya pengecualian, karena ada dua produk alis Maybelline yang gue suka, yang pertama Maybelline Fashion Brow, dan satu lagi ya ini.. Maybelline Tattobrow Gel Tint.

Maybelline Tattobrow Gel Tint Dark Brown


Maybelline Tattobrow Gel Tint ini rilis dengan 4 warna, Light Brown, Medium Brown, Dark Brown, dan Grey Brown dengan harga Rp 199.000. Produk ini mengingatkan gue sama lip tattoo yang sempet tren sebagai pengganti lipstik karena bisa lebih tahan lama nempel di kulit. Dikemas di dalam tube dengan aplikator kuas kecil, tekstur dari Maybelline Tattoobrow Gel Tint ini persis lem berwarna cokelat tua yang bisa di-peel off kalo udah mengering. Waktu gue buka pertama kali, sebenernya agak ngeri juga ngebayangin gel tint ini dipake ke alis gue, karena to be honest walaupun gue udah sering review dan suka banget sama produk makeup, sampe detik ini gue masih agak clueless dalam menggambar dan membentuk alis yang benar dan on fleek. Di kepala gue pun jadi muncul anggapan kalo sekalinya gagal maka gue harus bertahan dengan alis aneh selama beberapa lama tanpa bisa langsung dihapus.





Tapi setelah gue coba, bukan berarti orang-orang yang masih amatir dalam bikin alis nggak bisa pake produk ini. Buat memudahkan, gue frame alisnya pake brow powder, baru selanjutnya diisi dalemnya pake Maybelline Tattobrow Gel Tint sampe bener-bener rapi. Agak repot sih kalo emang nggak terbiasa, dan supaya hasilnya juga nggak ketebelan kayak alis Sinchan, baiknya nggak pake gel tint ini dengan ambisius ya, alias tebel-tebel. Tipis aja, yang penting rapi dan rata.

Before
Saat pengaplikasian gel


Kalo menurut bungkusnya, kita harus tunggu dulu selama 20 menit sampe gel-nya bener-bener mengering. Gue sebenernya rada ogah yaa kalo harus nunggu selama itu cuma buat alis doang walaupun waktu sebanyak itu cukup (bahkan lebih) buat nyelesain step makeup yang lain. Tapi demi alis paripurna anti raib, nunggu 20 menit mah kayaknya sah-sah aja buat sebagian perempuan.

Setelah bener-bener kering, tinggal kita kupas sampe sisa gel-nya bener-bener hilang. Gue saranin buat angkat gel-nya pake spoolie karena lebih gampang dan lebih bersih instead of pake jari. Hasilnya? Not bad, not bad at all. Selama nggak dioles ketebelan, hasil tint alisnya juga nggak akan keliatan lebay. Hasilnya emang nggak on fleek kayak alis yang digambar pake brow pomade, apalagi buat gue yang pinggirannya nggak dirapihin sama sekali. Dan setelah dicoba ketahanannya, Maybelline Tattobrow Gel Tint ini lumayan bertahan 2 harian di gue dengan keadaan muka berminyak dan berwudhu 9 kali. Mungkin mirip sulam alis tapi waktu lunturnya aja yang lebih singkat.


waktu lemnya dikupas
Alis paripurna alami yang bisa tahan 3 hari kalo nggak kena air banyak-banyak


So overall, i like this product but won't be my favorite. Produk ini emang menghasilkan tint yang oke di alis gue, warna cokelatnya pas, nggak kayak produk alis Maybelline lain yang kadang warnanya nggak matching, mengisi bagian-bagian alis gue yang botak dengan sempurna, dan tahan lama banget. Tapi yang jadi keluhan gue adalah waktu menunggu yang cukup lama, dan dibutuhkannya kehati-hatian yang ekstra dalam pengaplikasiannya. Maybe it's just me, karena kalo nggak penting-penting banget, bukan karena mau pergi ke luar kantor yang mengharuskan gue rapi, gue jarang touch up alis setelah luntur terkena keringet atau wudhu. Gue juga kadang pake ini di malam hari, biar nggak repot-repot ngalis kalo bangun kesiangan atau lagi males dandan lama-lama. Kalo kalian nggak ada masalah sama waktu, nggak ceroboh, dan butuh alis terpampang nyata sepanjang waktu, menurut gue produk ini worth it buat dicoba. For me it's 6.5 / 10.











Kamis, 21 Desember 2017

MY DISPOSABLE CAMERA GALLERY - UMRAH TRIP



Heyya!

Setelah bulan November lalu gue sempet share pengalaman gue pake disposable camera pas liburan di Thailand, kali ini gue ngebawa kamera instan saat perjalanan Umrah 9 Desember lalu. Kali ini gue ngebawa Fuji Simple Ace ISO 400 with Flash, 39 exposure. Again, banyak exposure yang fail karena gue pikir flash bakal lumayan nolong di tempat gelap, ternyata malah tetep gelap hahahaha!


Gue start motret begitu sampe terminal 3 Soekarno-Hatta. Gue jugabaru pertama kali ke terminal bandara ini, suasananya enak, mirip KLIA dan Changi lah kira-kira. Tapi exposure yang gue ambil ternyata agak gelap karena di indoor, walaupun cahayanya lumayan terang.

Ini di counter-counter check in, padahal aslinya terang lho ini

karena lagi bulan Desember, dekorasi Natal udah mulai dipasang. Sayangnya gelap kalo indoor :(



Lanjut begitu boarding, gue nggak tahan buat foto suasana bandara. Mungkin karena exposure-nya banyak kali ya, 39 kali jepret, jadi bawaannya mau foya-foya nggak kayak pake Agfa kmaren yang harus ngirit. Hihi.

sambil nunggu boarding


Nggak ngira bakal sebagus ini hasil foto jendela~


 Dan ini beberapa foto yang gue ambil di Madinah, hari pertama sampe ketiga. I can't describe my feeling when i saw Masjid An-Nabawi. Cakep banget asli!












Banyak burung di area menuju ke masjid



Yang menarik di sana selain pemandangannya adalah para penjual di pasar kaget ataupun kiosnya. Seru aja ngeliatnya!


penjual tasbih di jalan menuju Nabawi


Ini penjual tas di Jabbal Uhud


Gue juga city tour ke kebun kurma...

Indoor, dengan flash
Add caption






 Masuk ke Makkah, suasananya lain lagi. Damainya lain, senengnya lain, apalagi pas liat Ka'bah!

:') :') :')

Masjid Bir Ali, tempat Miqot sebelum Umrah

Ahh, i miss this place!!!!

di sini juga banyak banget burung, dipelihara dengan baik, nggak diusirin atau takut kejatuhan kotoran


Dan ini sisanya, kumpulan dari banyak tempat. Mulai dari Masjid Ja' ranah, city tour ke tempat haji, dan Jabbal Rahmah.













Ada 2 foto Ka'bah di waktu malam yang akhirnya gelap banget, padahal kondisi lampu di sana terang banget dan gue nyalain flash. Kirain bakal nolong banget, tapi ternyata kalo menurut Dimas, pake flash di objek yang jauh malah bikin foto jadi tambah gelap.





my last exposure, kirain bakal ketangkep :') But i love the light leak anyway...

Such a beauty places, really miss those places, InshaAllah I can go back, with my other disposable cam :)